TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung resmi menunda pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA 2023.
Penundaan ini atas permintaan DPRD Provinsi Lampung lantaran ditemukan banyak kecurangan selama proses PPDB SMA berlangsung.
Sekretaris Disdikbud Lampung, Tommy Efra Hardanta mengatakan pihaknya telah menggelar rapat dengan seluruh kepala sekolah SMA. Disdikbud meminta agar seluruh sekolah melakukan verifikasi ulang data dan berkas peserta PPDB.
“Yang pertama langkah yang akan diambil adalah melakukan verifikasi ulang kepada seluruh peserta yang terdaftar. Disisir satu persatu. Kedua akan ada penundaan waktu pengumuman,” ujar Tommy di ruang kerjanya, Kamis (22/6/2023).
Tommy mengatakan pengumuman yang harusnya digelar pada Jumat pagi (23/6/2023) akan ditunda menjadi Jumat malam. Sampai seluruh proses verifikasi rampung.
“Saat ini semua sekolah melaksanakan verfikasi tersebut dan harusnya besok pengumuman pagi diundur jadi malam setelah semua selesai verifikasi,” jelasnya.
Adapun proses verfikasi yang dimaksud yaitu setiap panitia PPDB di sekolah mendatangi satu per satu rumah calon siswa.
“Satu per satu dicek. Contohnya ada yang daftar 500, yang masuk zonasi ada 173. Itu semua dicek satu persatu benar nggak. Kalau memang itu bermasalah langsung turun dan bisa pembatalan,” tandasnya.
Sebelumnya Komisi V DPRD Lampung menyampaikan adanya temuan praktik kecurangan selama proses PPDB. Bahkan pihak sekolah juga dinilai gagal menjalankan tugasnya karena tidak melakukan verifikasi data secara menyeluruh.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi V DPRD Lampung Yanuar Irawan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Lampung, Rabu (21/6/2023). (Dikutip dari lampung.rilis.id)
“Kami mendapat banyak laporan kecurangan dari calon siswa maupun wali murid. Hari ini kami mengundang lima SMA sebagai sampel untuk melakukan pendalaman terkait proses PPDB,” kata Yanuar.
Dari hasil pertemuan tersebut, perwakilan dari tiap sekolah mengakui bahwa titik koordinat zona itu bisa diatur. Kemudian sekolah tidak pernah melakukan verfikasi faktual terkait lokasi peserta PPDB. Sekolah percaya saja dengan berkas administrasi yang dibawa calon siswa.
“Oleh karenanya kami meminta pengumuman PPBD besok itu dituda dulu. Karena tahun kemarin sudah ada korbannya ada di SMA Negeri Metro. Itu kepala sekolahnya kita usulkan dipecat. Kita tidak mau ada korban lagi, dan harus kita cegah Bersama-sama,” tegasnya. (*)