LampungTanggamus

Kiat-Kiat Kepsek Hari Sucipto Mengantisipasi Pelajar Yang Merokok

14
×

Kiat-Kiat Kepsek Hari Sucipto Mengantisipasi Pelajar Yang Merokok

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Tanggamus — Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Gisting Bawah, Kabupaten Tanggamus Hari Sucipto, saat ditemui diruang kerjanya, pada Senin pagi, (8/7/2024), pukul 9.00 WIB. Menjelaskan kiat-kiat untuk mengantisipasi para pelajar yang kedapatan merokok.

Menurutnya hal itu merupakan kendala yang dapat menimbulkan dampak besar dan memang kerap terjadi disekolah baik SD, SMP dan SMA.

“Terkait penanganannya, kami lakukan Giat Sosialisasi tentang pemahaman dampak bahaya merokok dan memasang papan Warning, pastinya peran aktif Dinas Pendidikan Kabupaten Tanggamus, para wali murid dan Guru untuk mencegah, memberikan warning, serta turun mengontrol ke sekolah-sekolah,” terangnya.

Dijelaskannya, bahwa para guru juga dilarang merokok di areal sekolah, karena secara tidak langsung memberikan contoh ketika merokok dilihat para pelajar terutama saat disekolah.

Selain itu, pihaknya juga berupaya bekerjasama dengan stakeholder terkait, khususnya yang berada diseputaran lokasi sekolah seperti peran warga, Puskesmas, Babinsa, Bhabinkamtibmas, yang sering kami undang dalam acara kegiatan rutin upacara dan memberikan sosialisasi tentang bahaya dampak merokok.

Seandainya kedapatan siswa yang merokok di sekolah, kiat-kiat yang dilakukan adalah bermediasi dengan orang tua siswa tersebut. Selanjutnya apakah beliau masih bisa memberikan bimbingan terhadap anaknya atau kami akan kembalikan kepadanya. “Karena dikhawatirkan nantinya akan mempengaruhi (menular) ke siswa yang lainnya,” jelas Kepsek.

Sementara Kepala SPLP Kecamatan Gisting Iin Sofiya S.I.P mengatakan bahwa untuk di Kecamatan Gisting belum pernah didapati para siswa yang merokok. “Di 21 Sekolah SD Negeri dan 2 Sekolah MI serta MIN, InsyaAllah sepengetahuan saya tidak ada pelajar di wilayah Gisting yang sudah menghisap rokok,” katanya.

Tentunya sangat disayangkan sekali dan harus ditanyakan secara detail antara siswa yang bersangkutan dan guru sekolahnya. “Mengapa bisa terjadi seperti itu,” tandasnya. (Hadi Haryanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *