LampungTanggamus

Mumpung Jadi Kakon, Tri Sugianto Meraup Keuntungan 2 Proyek Di Dusun Padasuka

2415
×

Mumpung Jadi Kakon, Tri Sugianto Meraup Keuntungan 2 Proyek Di Dusun Padasuka

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Tanggamus — Kepala Pekon (Kakon) Airnaningan Tri sugianto, diduga Me mark up pengerjaan Rabat Beton dan Gorong-Gorong di Dusun Padasuka, Pekon Airnaningan, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Tanggamus. Senin, (11/11/2024).

Kutipan pewarta Sumatrapena.Com yang didapatnya dari Para pekerja dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) pada proyek tersebut, diduga kuat telah terjadi penggelembungan anggaran.

Pasalnya, pembiayaan pada Pembuatan Jalan rabat beton, sebesar Rp. 53.246 000,-. diketahui, material yang digunakan di kegiatan tersebut antara lain: Pasir 4 truk, Split 2 truk, Subbase 2 truk, Semen 110 Sak, Sewa alat mesin molen pengaduk semen Rp 5.000.000,- dan upah pekerja borongan Rp 4.000.000,-. Dengan rincian total diperkirakan hanya Rp 30.600.000,- .

Kemudian, pada kegiatan Pembuatan Gorong-Gorong yang juga di Dusun Padasuka, dikerjakan dengan cara diborongkan. Realisasi pengerjaan Gorong-Gorong yang menghabiskan biaya hingga Rp 15 354 000,- diketahui rincian materialnya hanya: Pasir 3 mobil L300, Semen 10 Sak, Split 1/2 mobil L300, Besi 12mm 5 batang, Batu 3 mobil L300 dan upah pekerja Rp. 1 000 000,-. Dengan rincian total diperkirakan hanya Rp 6.350 000,-

Besarnya selisih pada rincian Anggaran Pendapatan Belanja Pekon (APBPekon) dengan Jumlah pembiayaan sebenarnya yang dipakai dalam 2 kegiatan tersebut, mengakibatkan Penggelembungan anggaran. Maka, diduga kuat Kakon Airnaningan sengaja membuat laporan palsu, demi meraup keuntungan pribadinya.

Saat dikonfirmasi di kantornya, Tri sugianto mengatakan bahwa, pembuatan gorong-gorong di Dusun Padasuka tersebut ada perubahan. “Cuma menghabiskan anggaran 9Juta Rupiah, karena volumenya dikurangi dari 4m x 2m x 0.2m menjadi 4m x 1m x 0,2m. Di perkecil lebarnya. Kemudian untuk pengerjaan rabat beton benar pembiayaannya sebesar 53.246.000,- ” katanya.

Namun Plang kegiatan yang terpampang di lokasi proyek, hingga saat ini belum pernah ada perubahan. (Team.red)

Respon (3)

  1. Semua sudah jadi budaya…mengambil kesempatan untuk memperkaya diri…dan itu hampir terjadi di mana…tidak heranlah biasa itu…

  2. Biasanya kalo sampe masuk media beginian, wartawannya ga dapet seseran dr pekon tersebut ya. 😃.. kalo bisa pihak pihak terkait melakukan pengawasan secara ideal. Tanpa embel2 pemberitaan minta anggaran agar berita yang dimuat baik baik. Baik atu tidak, ada anggarann atau tidak bagusnya ya beritakan apa adanya. Jangan sampai kalo pekon tersebut ga bayar baru diberitakan yang real.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *